Minggu, 28 Februari 2016

Di gunung tertinggi pulau jawa ( Episode terakhir )

Terima kasih tuhan untuk indonesia yang mempesona, di gunung tertinggi pulau jawa.

Dan di waktu pada saat saya mulai untuk melangkahkan kaki untuk turun dari puncak tertinggi pulau jawa, saya hanya memikirkan satu hal yaitu bagaimana saya bisa sejauh ini bisa melangkahkan kaki hingga menggapai puncak.

Saat kembali turun ada hal yang tak biasa... tak sekedar melangkahkan kaki, saya pun sesekali duduk untuk menyeimbangkan keadaan saat itu karena pasis berbatu. 

Pikiran saat itu hanya satu yaitu cepat sampai kalimati dan berkemas lalu kembali menuju ranukumbolo, tempat dimana saya ingin melakukan waktu lebih lama lagi bersama indah nan damai nya suasana disana.

Tak seperti saat menuju puncak yang begitu memerlukan waktu yang begitu lama, saat kembali turun saya hanya memerlukan waktu tak begitu lama. lalu tak lama saya tiba kembali di archopodo dan sejenak beristirahat sambil mengeluarkan batu - batu kecil yang masuk ke dalam sepatu. sesekali saya menikmati angin nan sejuk di antara pepohonan di sekitar archopodo pagi itu...

Kembali melanjutkan perjalanan menuju kalimati, tanpa di sadari matahari perlahan sudah mulai melewati pagi. 
Mencoba melangkahkan lebih cepat lagi untuk segera tiba di kalimati dan menyantap sarapan pagi...

Singkat waktu tiba kalimati saya kembali sejenak kembali beristirahat dan meluruskan kaki, berbincang sesekali bersama teman - teman para pendaki lalu menikmati secangkir kopi sambil menunggu matangnya sarapan pagi. 

Waktu yang tak terasa membuat saya terbawa suasana, selesai berbincang saya menyantap sarapan pagi untuk menambah energi menuju perjalanan kembali. saya dan beberapa pendaki sudah mulai beranjak meningalkan kalimati... tempat dimana kami beristarahat sebelum menuju puncak tertinggi.

Seperti biasa beberpa pos kembali saya lewati, lalu jejak langkah pun mulai jauh meninggalkan kalimati. rasanya ingin cepat sampai di ranukumbolo untuk melepas lelah dan berat beban di pundak... 

Menjadi pendaki adalah hal yang tidak saya sesali, ada banyak pembelajaran hidup disni dan tentunya ada banyak lagi yang akan saya ketahui nanti. sudah kurang lebih 2 jam perjalanan dan di depan, saya melihat kembali luasnya padang savana oro oro ombo. langkah saya kembali terhenti padahal sebentar lagi di balik bukit sudah sampai di ranukumbolo tapi entah kenapa warna ungu lavender di oro oro ombo selalu membuat saya tergoda seakan menarik tangan dan mengajak menari, kembali mendekati lalu menyentuhnya dan sesekali mengabadikan untuk berphoto bersamanya.

Dan kembali saya tak bisa berlama - lama di luasnya padang savana ini, kaki saya kembali melangkah menuju ranukumbolo di balik bukit yang saya akan lewati. oh ranukumbolo saya datang berjumpa lagi meskipun tak akan lama nanti, setidaknya kaki dan mata ini bisa sejenak berdiri lalu melihat keindahan dan kedamaian mu lagi.

Setibanya kembali di ranukumbolo saya sempatkan untuk duduk dan melepas berat beban di pundak lalu mendekati air yang sesekali saya ambil dan saya usapkan ke wajah, perjalanan dari puncak lalu kembali ke kalimati dan sampai di sini membuat saya menemukan kembali energi yang hilang bersama lelah. saya sempat berjanji unatuk kembali nanti ke tempat ini lagi... selain keindahan dan kedamaian yang di tawakan di ranukumbolo, saya seolah menemukan hal lain pada diri saya yang sulit untuk di ungkapkan. terimakasih ranukumbolo untuk keindahan dan kedamaian yang kau tawarkan yang membuat saya begitu nyaman di sekitarmu, saya berjanji kembali lagi lalu melewatkan waktu lebih lama dan akan selalu merindukanmu.

Cukup untuk menikmati ranukumbolo dengan keindahan dan kedamaiannya yang membuat saya merasa tak ingin beranjak lalu pergi, tapi waktu amat cepat dan saya harus kembali melanjutkan kembali perjalanan kembali menuju ranupane dan tempat tujuan saya sebenarnya, yaitu rumah !.

Cobalah mendaki atau berpergian, lalu lihat begitu luasnya semesta dan indahnya alam indonesia.

Terimakasih.


Tidak ada komentar: