Fajar pagi semakin ingin menunjukan keindahannya bersama matahari yang mulai terbit perlahan, nafas sudah semakin tak teratur dan rasanya ingin lama berhenti dan memajamkan mata meski tak peduli apa yang terjadi nanti. semakin tinggi dan semakin dekat dengan puncak maka semakin berat kaki untuk melangkah, tapi teriakan - teriakan mereka yang berada di puncak membuat langkah kaki terus melangkah meski perlahan.
Pasir berbatu menuju puncak semeru adalah tantangan yang berat saat itu selain dingin yang terus mendatangi seolah ingin menghentikan langkah kaki lalu berkata "sudahlah nak untuk apa melanjutkan menuju puncak lebih baik berhenti dan beristirahat lama sambil menghangatkan tubuhmu yang menggigil kedinginan."
Hati saya hanya bisa berkata "saya pasti bisa dan bisa, hanya beberapa langkah lagi" sambil menghembus nafas yang mulai kekurangan oksigen. berhenti lama untuk menghangatkan tubuh lalu kehilangan kesempatan menuju puncak atau terus melanjutkan langkah kaki ini yang mulai terasa letih oleh tebalnya pasir berbatu dan dingin nya suhu... -ucap dalam hati saya.
Melanjutkan untuk melangkahkan kaki meski sudah terasa letih, tapi sesekali tergoda untuk berhenti lama dan sudah mengetahui kemungkinan apa yang terjadi. pilihan itu yang membuat saya yakin dan terus berjalan untuk menggapai puncak beberapa langkah kaki lagi.
Sementara teriakan mereka yang sudah di puncak semakin dekat terdengar, saya mencoba tersenyum sambil terharu dengan apa yang saya lakukan sudah sejauh ini dan akan sampai sebentar lagi. saya beberapa kali teriak untuk menyemangati diri dan di balas oleh teriakan mereka yang berada di puncak "ayo semangat ! sebentar lagi...."
semakin tak peduli dengan langkah kaki yang semakin letih dan dingin yang terus menyelimuti badan ini,
Di depan sana saya melihat seseorang dari beberpa pendaki yang sudah sampai mengibarkan bendera merah putih, saya semakin terharu dan ingin rasanya menangis kala melihat sang merah putih berkibar di puncak. arah jarum jam di tangan saya tepat mengarahkan di angka 04 : 30. kepala saya terus menunduk saat sebentar lagi akan tiba di puncak tertinggi pulau jawa !
Seseorang menghampiri saya dan mengulurkan tangannya di saat saya masih menundukan kepala sambil melangkah. dia tak berkata banyak atau meminta sesuatu dari saya dan hanya mengucapkan satu kalimat... SELAMAT, sudah sampai puncak ! - sambil mengulurkan tangan dan bersalaman. pada saat itu perasaan saya semakin bercampur... terharu, lelah, letih dan ingin teriak sekeras mungkin. tapi saya lebih memilih untuk bersujud untuk meluapkan perasaan saat itu... perasaan tak percaya kala itu sudah sejauh melangkahkan kaki melewati malam yang amat dingin dan pasir berbatu, sampai pada akhirnya tiba dan berdiri di puncak tertinggi pulau jawa.
Sambil meneguk air yang sudah sedikit dan akan habis, saya duduk meluruskan kaki sambil menghangatkan tubuh dengan menggosok kedua tangan dan saya coba berulang - ulang kali. menunggu matahari terbit untuk menghangatkan tubuh rasanya lama sekali, entah dengan cara apalagi saat itu menghangatkan tubuh. mencoba bertahan dengan apa yang ada, sambil berdoa agar matahari cepat terbit agar badan ini kembali terasa hangat.
Setengah jam bertahan melawan dinginnya di puncak saat itu, dan akhirnya saya melihat keindahan matahari pagi terbit perlahan dengan malu - malu. awan tebal pun semakin terlihat mengelilingi puncak para dewa dan semesta begitu menawan terlihat, saya selalu terkagum melihat kejadiaan alam semesta saat seperti itu. di puncak gunung manapun saya tak akan pernah melewati momen itu dan saya amat menikmatinya... terimakasih tuhan sang maha pencipta.
Setelah menikmati pagi dengan keindahaan semestanya, beberapa kali saya coba mengabadikan dengan berphoto di puncak tertinggi pulau jawa yang di kenal dengan mitos kentalnya puncak para dewa.
( Photo : di puncak gunung semeru )
tepat jam 9 saya harus segera turun begitu pun dengan pendaki lainnya, karena semeru adalah salah satu gunung yang masih aktif di indonesia dan jam 9 adalah batas ketika berada di puncak. awan panas masih seringkali terjadi dan untuk tidak terjadi seseuatu hal yang tidak di inginkan pada saat jam 9 semua pendaki harus turun dari puncak.
Beberapa orang menganggap puncak gunung hanya sebuah bonus dan tak lebih dari itu lalu beberapa lagi ada yang menganggap puncak adalah tujuan dari sebuah pendakian, silahkan untuk memilih yang mana karena semua punya hak untuk di ungkapkaan. terlepas dari itu semua, buat saya puncak adalah sebuah kegembiraan sekaligus pembelajaran untuk pribadi seseorang.
Saya selalu bergembira lalu menikmati saat ketika berada di puncak gunung manapun lalu tak lupa saya pun belajar bahwa di puncak (gunung) manapun hanyalah sementara dan ada tujuan yang sesunggunya menunggu di rumah yaitu keluarga. :))
Setelah menikmati dan mengabadikan photo di puncak gunung tertinggi pulau jawa, tepat jam 8 pagi saya kembali turun, dan...
Bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar