Malam semakin larut, sesekali saya terbangun oleh suara - suara para pendaki yang sedang bernyanyi bersama teman - temannya. mencoba untuk bangun dari tidur tapi badan terasa amat dingin sekali lalu saya mengurungkan untuk terbangun dan kembali memejamkan mata sambil mendengar suara detik arah jarum jam yang berada di tangan. sesaat mendengar seseorang memanggil nama saya, ah mungkin hanya perasaan atau sebuah mimpi dan pada saat nya tangan saya terasa di tarik dan terus menerus memanggil nama saya seperti suara yang pertama yang memanggil nama saya.
lalu saya pun benar - benar terbangun dan coba untuk menyalakan headlamp, dan benar itu bukan sebuah perasaan atau mimpi tapi teman saya membangunkan dari tidur yang lelap. tepat jarum jam di tangan saya menunjukan angka 23 : 00 , waktu di mana untuk summit tracking... dengan melawan ego untuk kembali tidur lalu bermimpi sudah berada di puncak tertinggi dan mengacuhkan ajakan teman, tapi dingin nya di kalimati membuat saya mengurungkan hal itu.
10 menit setelah terbangun saya dan teman - teman berkumpul di depan tenda untuk berdoa sebelum melakukan perjalanan menuju puncak, tentu hal - hal yang tidak di inginkan jangan sampai terjadi karena yang saya tau kalau menuju puncak semeru tidak lah mudah. angin terasa menusuk ke dalam tubuh saat saya sedang terdiam menundukan kepala untuk berdoa... dan perjalanan menuju puncak para dewa pun di mulai !
( Photo : Di Archopodo menuju puncak semeru )
Perlahan mengayunkan langkah kaki ini di bawah langit yang gelap, saya mencoba untuk fokus pada langkah saya. sebelum perjalanan menuju puncak saya akan melewati sebuah nama pos yang asing di kalangan para pendaki untuk menuju puncak semeru, Archopodo! saat itu saya kurang begitu memahami arti nama ini tapi yang saya tau banyak orang yang hilang yang akan menuju atau setelah pulang dari puncak di tempat ini.
satu jam sudah saya melangkah dari kalimati hingga melewati archopodo dan terus berpikir positif, saya pun sudah di sambut gagah dan curam nya puncak para dewa.
sesekali saya menatap nya sambil perlahan melangkahkan kaki yang siap melewati reruntuhan pasir berbatu dan dingin nya cuaca saat itu membuat badan terasa membeku.
belum setengah perjalanan saya duduk di atas pasir berbatu sambil menahan kantuk, tak bisa lama untuk berdiam diri dan saya coba meneguk kopi lalu meneruskan perjalanan yang penuh tantangan.
Jarum jam di tangan saya terus bergerak dan tepat pukul 3 dini hari saya sudah hampir melangkah setengah perjalanan, nafas saya mulai tak beraturan sementara badan terus menggigil oleh dingin nya cuaca saat itu.
kembali duduk untuk mengatur nafas lalu meneguk kopi sambil melurusakn kaki - kaki yang sepertinya mulai keram, teman - teman pendaki yang tak jauh dari saya coba untuk memberi semangat dan begitu pun saya sebalik nya.
saat mata ini menoleh kebelakang rasanya tak terpikirkan bisa sejauh ini melangkah dan puncak semakin dekat seolah menarik kaki saya untuk terus melangkah, jauh di atas sana saya melihat langit dan bintang - bintang yang menemani nya begitu indah.
tak bisa diam terlalu lama dan badan harus tetap bergerak untuk menghindari hal - hal yang tak di inginkan sementara langkah kaki terus bergerak melewati pasir berbatu yang sesekali runtuh kebawah terinjak oleh sepatu.
perasaan yang terharu saat puncak tertinggi semakin dekat untuk di gapai, semangat yang mulai turun tapi niat dan tekad yang terus membisik di dalam hati membuat kaki ini terus melangkah.
fajar hampir terbit, teriakan beberapa pendaki yang sudah sampai di puncak semakin dekat terdengar. ingin menangis terharu rasanya, dan beberpa langkah lagi kaki ini akan berdiri di puncak tertinggi.
oh puncak para dewa dan tertinggi di pulau jawa, saya sebentar lagi akan tiba.
Sampai pada akhirnya...
Bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar